Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Eph 1:3-4) |
Perumpamaan tentang Kerajaan Allah |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by GI. Pieter Yoksan | |||
Tuesday, 20 April 2010 16:13 | |||
X.b.4 Perumpamaan tentang Kerajaan Allah64. Perumpamaan tentang Penabur Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15 1Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau dan mulai pula mengajar. 2Maka datanglah orang banyak berbondong bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu yang sedang berlabuh dan duduk di situ, sedangkan orang banyak berbondong bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, semuanya berdiri di pantai (di darat, di tepi danau). 3Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya. 4Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan datanglah burung di udara dan memakannya sampai habis. 5Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar dan karena tidak mendapat air. 7Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga tidak berbuah. 8Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 9Setelah berkata demikian Yesus berseru : “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” 10Ketika Ia sendirian, maka datanglah pengikut-pengikutNya dan ke dua belas murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya tentang perumpamaan itu: “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Apa maksud perumpamaan itu? 11Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga (Allah), tetapi kepada mereka tidak, (tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan.) 12Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 13Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 14Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. 15Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. 16Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. 13Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? 18Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Inilah arti perumpamaan itu: 19Penabur itu menaburkan firman. (Benih itu ialah firman Allah). Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat (iblis) dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan, itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 20Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. 21Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja, mereka percaya sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan (masa pencobaan) karena firman itu, orang itupun segera murtad. 22Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu dan dalam pertumbuhan selanjutnya, lalu kekuatiran dunia ini, tipu daya kekayaan, dan kenikmatan hidup menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah (sehingga tidak menghasilkan buah yang matang.) 23Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu, mengerti, menyimpannya dalam hati yang baik, dan karena itu ia berbuah dalam ketekunan, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” 65. Perumpamaan tentang Pelita Markus 4:21-25, Lukas 8:16-18 21Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. 17Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. 22Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap (diketahui dan diumumkan). 23Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” 24Lalu Ia berkata lagi: “Karena itu, camkanlah apa yang kamu dengar (perhatikanlah cara kamu mendengar)! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. 25Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya (juga apa yang ia anggap ada padanya).” 66. Perumpamaan tentang Lalang Matius 13:24-30 24Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” 67. Perumpamaan tentang Penuaian Markus 4:26-29 26Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” 68. Perumpamaan tentang Biji Sawi Matius 13:31-32, Markus 4:30-32 31Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 32Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih yang ada di bumi, tetapi apabila ia ditaburkan dan sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara datang bersarang [dan] bernaung pada cabang-cabangnya.” 69. Perumpamaan tentang Ragi Matius 13:33-43, Markus 4:33-34 33Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” 34Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, 33dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, 34tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri, 35supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.” 36Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” 37Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. 39Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 40Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 41Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 42Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 43Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” 70. Perumpamaan tentang Harta Terpendam Matius 13:44 44"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 71. Perumpamaan tentang Mutiara yang Berharga Matius 13:45-46 45Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” 72. Perumpamaan tentang Pukat Matius 13:47-50 47"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 73. Memahami Perumpamaan Matius 13:51-53 51Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.” 52Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” 53Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
|
|||
Last Updated on Tuesday, 20 April 2010 16:36 |