Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6) |
MUJIZAT PADA ZAMAN INI? |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by Buswell, T Tow & J Khoo | |||
Wednesday, 17 August 2011 19:36 | |||
MUJIZAT PADA ZAMAN INI?
A Systematic Theology
In the Reformed and Premillennial Tradition of J Oliver Buswell By Timothy Tow and Jeffrey Khoo
Fenomena kharismatik sedang menyebabkan kebingungan yang amat sangat di gereja zaman ini. Seperti kaum Montanis di zaman purba, kaum kharismatik memaksa bahwa mujizat-mujizat dan nubuatan adalah hadiah-hadiah kekal. Dengan “kesembuhan mujizat,” “pengusiran Setan,” dan “bahasa lidah,” mereka secara bersemangat menyakinkan diri mereka sendiri yang sedang berusaha mendemonstrasikan bahwa mujizat-mujizat masih kerap terjadi di zaman ini.
Pada pihak lain, orang Kristen yang kompoten telah mengadakan penyelidikan yang membuktikan bahwa mujizat-mujizat yang mereka akui terjadi adalah contoh dari terapi-secara-psikologi, dan penipuan diri, dan bahkan kebohongan. Warfield dalam bukunya Counterfeit Miracles (Mujizat-mujizat Palsu) adalah buku yang sangat baik mengeritik mujizat-mujizat palsu di Gereja zaman ini. Yesus telah memperingatkan akan Kristus-kristus dan nabi-nabi palsu yang akan datang pada akhir zaman untuk mengadakan mujizat-mujizat palsu supaya menyesatkan mereka yang tidak berpengetahuan dan jika mungkin menyesatkan kaum pilihan (Mat 24:24).
Sangatlah jelas bahwa sejarah Alkitab dan wahyu Alkitab menyatakan bahwa Allah tidak memilih untuk menunjukkan Dirinya dengan mujizat-mujizat secara demonstratif pada setiap zaman. Sebaliknya, telah berlangsung periode sejarah yang panjang, bahkan pada zaman Alkitab, ketika Allah tidak menggunakan mujizat-mujizat (kecuali “mujizat anugerah”) dalam perlakuanNya kepada umatNya.
Kristus telah menunjukkan bahwa mujizat-mujizat tidak terjadi dengan keseragaman yang sama (Lukas 4:25-27). Faktanya, jika mujizat-mujizat berlangsung secara teratur maka mujizat-mujizat itu pasti dianggap hal yang biasa.
Dalam zaman Perjanjian Baru, kemampuan untuk melakukan mujizat-mujizat diberikan kepada kelompok khusus, yaitu para Rasul dengan tujuan menyatakan bahwa merekalah yang mendapatkan mandat-Allah untuk menyampaikan Firman dan pelayanan (Markus 16:16-20; KPR 2:43; 5:12; 2 Korintus 12:12). Karena itu, tanda-tanda mujizat, penyembuhan, pengusiran roh-jahat, bahasa-bahasa lidah, nubuat dan yang sejenisnya telah ditarik kembali setelah para Rasul mati, dan Kitab Suci selesai ditulis.
http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf
|
|||
Last Updated on Thursday, 18 August 2011 17:27 |