Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (Rom 8:1-2) |
MUJIZAT-MUJIZAT ALKITABIAH |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by Buswell, T Tow & J Khoo | |||
Wednesday, 17 August 2011 20:09 | |||
MUJIZAT-MUJIZAT ALKITABIAH
A Systematic Theology In the Reformed and Premillennial Tradition of J Oliver Buswell By Timothy Tow and Jeffrey Khoo Kata “mujizat” (Latin miraculum) secara harfiah berarti kejadian ajaib atau sebuah peristiwa yang disebabkan oleh keajaiban. Dalam konteks Kekristenan, mujizat adalah (1) suatu peristiwa luar-biasa, tidak-dapat dijelaskan dengan istilah biasa tentang kekuatan alam, (2) suatu peristiwa yang menyebabkan para-pemerhati tiba pada kesimpulan bahwa peristiwa itu disebabkan oleh Pribadi yang lebih berkuasa daripada manusia (supra-human), dan (3) sebuah kejadian yang memberikan bukti (sebuah tanda) dari implikasi-implikasi yang lebih luas daripada kejadian itu sendiri.
Kebanyakan mujizat di Alkitab ditemukan dalam tiga periode sejarah Alkitab. Periode pertama terjadi di waktu Keluaran: Waktu keluaran adalah waktu depresi rohani yang berat. Orang Israel hidup di bawah perbudakan dan telah melupakan nama Yahweh Allah mereka. TUHAN Allah mereka secara beranugerah melepaskan mereka dari perbudakan dan telah membawa mereka ke tanah perjanjiaan. Masa periode besar mujizat-mujizat (seperti belukar menyala, 10 tulah di Mesir, sejumlah mujizat antara lain pembelahan Laut Merah dan penyeberangan sungai Yordan, peperangan di Gibeon, dan lain-lain), telah dicatat di dalam lima kitab pertama dalam Kitab Suci (yaitu Taurat atau Pentateuch). Seluruh kejadian ajaib dicatat untuk membuktikan bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah yang hidup dan yang benar, dan tidak ada yang seperti Dia.
Periode pertama mujizat diikuti oleh periode panjang kemunduran rohani di zaman para-hakim, dan sangat sedikit mujizat yang ditemui pada saat itu. Walaupun mujizat jarang terjadi, Allah sendiri tidak membiarkan DiriNya tanpa kesaksian. Paling tidak kebangunan rohani terjadi di zaman Daud dan Salomo.
Period ke dua mujizat terjadi di saat keliaran dalam hal kesesatan dan penyembahan berhala meraja-lela. Nama Yahweh dan Baal disandingkan bersama (hyphenated), dan bahkan raja baik Yosafat membentuk persekutuan dengan penyembah berhala Ahab (1 Raja-raja 21:25-26, 22:1-49). Sehingga Allah mengutus Elia dan Elisa, dan melalui pelayanan kenabian mereka, banyak mujizat dilakukan. Melalui keajaiban penuh kekuasaan dan pekerjaan anugerah, Allah memulihkan dan mengkonfirmasikan ibadah yang murni di masa pelayanan hamba-hambaNya ini, para nabi. Pada saat itu, banyak kitab sejarah dan kitab para nabi dalam Kitab Perjanjian Lama telah ditulis.
Sangat sedikit mujizat pada saat pembuangan ke Babel, dan demikian juga saat mereka kembali ke Yerusalem. Pada saat itu, sudah cukup wahyu yang telah diberikan untuk kehidupan kerohanian umat Allah sampai kedatangan Kristus.
Periode terbesar mujizat dalam sejarah Alkitabiah terjadi di hari-hari Kristus dan para rasulNya. Israel berada pada posisi terendah kejatuhan rohani dan kejatuhan dari kesalehan, karena mereka pada masa penjajahan kerajaan Roma, begitu buruk mereka telah terjatuh ke dalam kebenaran-yang-palsu dan kemunafikan. Walaupun mereka membaca Kitab Suci secara rajin, mereka melakukannya bukan dengan iman di dalam jantung, tetapi dengan sombong dan ketidak-percayaan (2 Korintus 3:13-16). Dalam kesombongan keagamaan mereka dan ketegaran-tengkuk-ketidak-percayaan, mereka telah menyalibkan TUHAN yang mulia, Mesias mereka. Saat itu merupakan dunia yang gelap dan yang kejam di manaY ketika itu Allah mengutus Putra TunggalNya yang terkasih.
Dalam Injil terkandung hampir 40 tanda-mujizat demonstratif dari TUHAN Yesus Kristus. TUHAN Yesus telah melakukan lebih banyak mujizat (daripada 37 mujizat yang tercatat dalam ke empat Injil), tetapi yang telah terpilih (37 buah) untuk tercatat melalui inspirasi ilahi sebagai pengajaran buat kita dan pembangunan iman kita. Rasul Yohanes berkata, “Memang masih banyak tanda-tanda (mujizat-mujizat) lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Putra Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya” (Yohanes 20:30-31). Seluruh Perjanjian Baru telah ditulis melalui pekerjaan-mujizat Rasul-rasul Yesus Kristus (Markus 16:19-20; KPR 2:43).
http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf diterjemahkan oleh Peter Yoksan
|
|||
Last Updated on Thursday, 18 August 2011 17:23 |