TUJUAN ALLAH DI DALAM SEJARAH PDF Print E-mail
Written by Buswell, T Tow & J Khoo   
Wednesday, 17 August 2011 20:21

 

TUJUAN ALLAH DI DALAM SEJARAH


A Systematic Theology

In the

Reformed and Premillennial Tradition

of J Oliver Buswell

By

Timothy Tow and Jeffrey Khoo

 

diterjemahkan oleh Peter Yoksan

Allah selalu telah mengetahui apa yang akan Dia ketahui sebelum esok hari menjadi hari kemarin, bahkan mulai dari kekekalan lampau (all eternity past), Allah telah selalu dimuliakan melalui fakta bahwa pujian dari umatNya akan selalu naik ke hadapan tahtaNya hari ini dan esok. Ketika kita memuliakan Dia kita tidak memberi tambahan secara total kepada kemuliaanNya yang kekal, karena kemuliaanNya yang kekal tercakup dalam kemuliaanNya atas segala kejadian di lintasan waktu, baik lampau, masa kini dan masa mendatang, karena masa mendatang di hadapan TUHAN itu sepasti masa yang lampau. Segala pemuliaan yang kita lakukan untuk TUHAN secara kekal dan secara utuh tercakup di dalam kehendak-kehendakNya.


 

Kita harus yakin bahwa kemuliaan Allah tersebar secara kronologis dan geografis ke seluruh bumi dalam proses lintasan waktu, secara eksak bahwa program misi-pengabaran Injil yang Allah telah tentukan sejak zaman kekal lampau. Saat kita memberitakan Injil dari hari ke hari, minggu ke minggu; yaitu saat jiwa-jiwa dipimpin kepada TUHAN Yesus Kristus; saat anak-anak tumbuh dalam iman dan pengetahuan akan TUHAN Yesus, Allah sedang dipermuliakan di antara seluruh ciptaanNya. Kemuliaan Allah yang bersifat dinamis dan bergerak melalui seluruh ciptaanNya sebenarnya sudah ada dalam kehendak-kehendakNya sebelum fondasi dunia.


 

Ketika TUHAN kita Yesus Kristus dalam doaNya sebagai Imam Besar Tertinggi Ia telah berkata, “Hendaklah Engkau memuliakan Aku di dalam DiriMu dengan kemuliaan yang Kumiliki bersama Engkau sebelum dunia ada” (Yohanes 17:5), Dia mengacu kepada kemuliaan salib yang saat itu akan diselesaikan dalam proses waktu, satu kali untuk selamanya, supaya kemuliaan yang tetap secara mutlak “sebelum dunia ada” di dalam kehendak-kekal dari Allah.

 


Petrus menjelaskan pikiran ini ketika ia berkata, “kamu-semua bukanlah ditebus dengan hal-hal yang dapat rusak, seperti perak dan emas ... Tetapi dengan darah mahal dari Kristus, seperti seekor Anak Domba tanpa cacat dan tanpa cela: Dia yang sesungguhnya telah ditentukan sebelum fondasi dunia, tetapi barulah dinyatakan di hari-hari terakhir ini untuk kamu” (1 Petrus 1:18-20). Penebusan (atonement) dari Kristus telah ada secara kekal dalam kehendak-kehendak Allah, dan telah diselesaikan satu kali untuk selamanya sebagai sebuah fakta sejarah. “Dia yang diserahkan karena hikmat-kehendak dan pengetahuan Allah, kamu-semua telah mengambil, dan, dengan tangan-tangan yang fasik telah kamu salibkan dan bunuh” (KPR 2:23).

 

http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf

Last Updated on Thursday, 18 August 2011 17:08
 
Share