Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Jeremia 17:7-8) |
PENCIPTAAN PARA MALAIKAT |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by Buswell, T Tow & J Khoo | |||
Wednesday, 17 August 2011 21:59 | |||
PENCIPTAAN PARA MALAIKAT
A Systematic Theology In the Reformed and Premillennial Tradition of J Oliver Buswell By Timothy Tow and Jeffrey Khoo http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf diterjemahkan oleh Peter Yoksan Kata-kata untuk malaikat dalam bahasa Yunani dan Ibrani, aggelos dan mal’ach, berarti “utusan.” Kata-kata ini melukiskan fungsi utama dari roh yang telah Allah ciptakan ini.
Kapankah malaikat-malaikat diciptakan? Kitab Suci tidak secara jelas mengatakannya. Yang kita ketahui adalah bahwa Lusifer, pemimpin dari malaikat-malaikat yang jatuh, dinyatakan penampakannya sebagai mahluk yang sudah jatuh dalam dosa, ketika manusia masih di taman Eden (Yesaya 14:12-15, Yehezkiel 28:12-19). Jika frasa ini, “segala sesuatu yang Dia telah ciptakan,” dalam Kejadian 1:31 berarti tanpa kecuali, maka kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat-malaikat diciptakan di salah satu hari dalam kurun waktu 6 hari, tetapi kejatuhan Setan dan malaikat-malaikat jahat terjadi setelah Allah mengumumkan bahwa “segala sesuatu yang telah Dia ciptakan” semuanya “sangat baik” (Kejadian 1:31). Selaras dengan pengajaran Kitab Suci, penciptaan malaikat-malaikat terjadi pada saat di antara enam hari penciptaan. Kejatuhan Setan terjadi antara akhir dari hari ke enam dengan pencobaan manusia di Taman Eden.
Para malaikat adalah roh-roh yang melayani. Pengarang Kitab Ibrani berkata, “Bukankah mereka [para malaikat] adalah roh-roh yang melayani, diutus untuk melayani mereka yang adalah ahli-waris dari keselamatan?” (Ibrani 1:14). Walaupun status manusia dalam hidup ini “lebih rendah daripada para malaikat,” namun secara esensi para malaikat berada dalam ranking lebih rendah daripada manusia yang telah ditebus kalau dipandang secara menyeluruh dari program penebusan dari Allah. Malaikat-malaikat, seperti yang diindikasikan di atas, “roh-roh yang melayani” untuk orang-orang pilihan Allah, dan ketika Kristus datang dalam kerajaanNya, para orang kudus, yang akan bertahta bersama dengan Dia, akan menghakimi para malaikat (1 Kor 6:2-3).
|
|||
Last Updated on Thursday, 18 August 2011 16:52 |