Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. ( Heb 11:1) --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-- (2Co 5:7 ) |
PENCIPTAAN MANUSIA |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by Buswell, T Tow & J Khoo | |||
Wednesday, 17 August 2011 22:00 | |||
PENCIPTAAN MANUSIA
A Systematic Theology
In the Reformed and Premillennial Tradition of J Oliver Buswell By Timothy Tow and Jeffrey Khoo
Allah menciptakan manusia secara khusus, dalam gambar Allah. Mazmur 8:5-6 mengatakan kepada kita bahwa kita bukan dibuat sedikit lebih tinggi daripada binatang, tetapi sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat. Terdapat begitu banyak perbedaan antara manusia dengan binatang. “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Dan apakah putra manusia, sehingga Engkau mengunjunginya? Karena Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah daripada malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” Allah mempromosikan manusia, tetapi ilmu pengetahuan merendahkan manusia. Ini merupakan suatu penghinaan kepada Allah dan manusia, untuk berkata, manusia yang telah diciptakan dalam gambar Allah berasal dari kera.
Kejadian 2:7 mengatakan kepada kita bahwa Allah, “membentuk manusia dari debu tanah.” Manusia adalah bentuk ciptaan khusus dari bahan non-organik, dan bukan berasal dari beberapa mahluk hidup yang telah tercipta sebelumnya.
Pikiran ini didukung oleh pernyataan bahwa Allah “menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hidung kemudian manusia menjadi jiwa yang hidup (living soul).” Nafas melambangkan Roh yang merupakan suatu metafor umum di seluruh Alkitab. “Melalui Firman TUHAN langit diciptakan; dan seluruh isinya dengan nafas dari mulutNya” (Mazmur 33:6). Melalui tindakan simbolis penghembusan, Yesus, ketika berjumpa dengan murid-muridNya setelah kebangkitanNya, memberikan kepada mereka lambang penerimaan Roh Kudus (Yohanes 20:22). Roh menafaskan ke dalam manusia hidup rohani yang lahir kembali (Yohanes 3:8). Dengan demikian, nafas Allah dalam Kejadian 2:7 melambangkan aksi penciptaan khusus yang dengannya manusia telah diciptakan menjadi mahluk hidup. Sebagai suatu mahluk hidup, jiwa manusia telah diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Hal ini tidak terjadi dengan jiwa dan hidup dari binatang-binatang (Kejadian 1:20-21,24).
Kemudian diikuti dengan catatan mengenai penciptaan wanita sebagai pembantu yang sepadan untuk manusia. Hawa juga adalah ciptaan secara khusus dengan tindakan ajaib khusus dari Allah. Dia telah diciptakan dari tulang rusuk yang terambil dari sisi Adam (Kejadian 2:21-22). Kita jangan sampai menyangkal bahwa terdapat lambang rohani dalam tindakan yang digunakan oleh Allah untuk menciptakan perempuan. Telah diungkapkan secara puitis, wanita telah diciptakan bukan dari tulang kaki untuk menjadi bawahan laki-laki, bukan juga dari tulang kepala untuk menjadi kepala dari laki-laki, tetapi terambil dari sisinya untuk menjadi pendamping yang setara. Seorang laki-laki tidaklah lengkap tanpa seorang wanita.
http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf
|
|||
Last Updated on Thursday, 18 August 2011 16:50 |